Tahukah kamu, Apa itu Marine debris? Sampah laut (Marine Debris) merupakan bahan padat yang diproduksi atau diproses secara langsung atau tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja, dibuang atau ditinggalkan di dalam lingkungan laut.
Semakin banyaknya Marine Debris di laut maka makin terancam pula hewan laut, adapun fakta dampak dari Marine Debris bagi hewan laut yaitu:
1. Lebih dari 260 spesies termasuk penyu, ikan, burung laut, mamalia, dan invertebrate, telah dilaporkan menelan sampah laut (Stevenson, 2011).
2. Banyak spesies laut tewas seperti burung laut, kura-kura, ikan paus, lumba-lumba, duyung dan banyak spesies telah mati karena terjerat oleh jaring ikan yang sudah tidak terpakai (CSIRO, 2014)
Meningkatnya pengunjung yang berwisata di daerah pesisir, menjadi salah satu faktor meningkatnya sampah laut. Hal ini dibarengi banyaknya pengunjung yang tidak bertanggung jawab yang membuang secara sembarangan sampah seperti makanan, botol, puntung rokok, dan lain sebagainya. Sampah yang dibuang nantinya terbawa arus laut dan selanjutnya meningkatkan jumlah dan volume sampah di perairan. Dengan begitu sudah semestinya dibuat pengembangan pariwisata sektor kelautan berbasis Ecotourism.
Ecotourism atau Ekowisata adalah suatu jenis pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan aktivitas melihat, menyaksikan, mempelajari, mengagumi alam, flora dan fauna, sosial-budaya etnis setempat, dan wisatawan yang melakukannya ikut membina kelestarian lingkungan alam di sekitarnya dengan melibatkan penduduk lokal.
Ecotourism ini sangat strategis jika diterapkan untuk pariwisata sektor kelautan di dukung dari potensi kelautan yang begitu banyak baik di pesisir maupun isi lautnya. Dengan di terapkan pengembangan sektor kelautan berbasis Ecoturism tidak hanya meningkatkan perekonomian namun juga bermaanfaat sebagai edukasi lingkungan, berbagai macam edukasi lingkungan yang dapat dilakukan di antaranya yaitu:
1. Objek dan atraksi wisata
Baik obyek maupun atraksi yang dilihat adalah yang berkaitan dengan alam atau lingkungan, termasuk di dalamnya alam, flora dan fauna, sosial dan ekonomi.Salah satunya mengenal lebih dalam tanaman mangrove dari mulai mengumpulkan bibit mangrove hingga penanaman mangrove.
2. Keikutsertaan wisatawan
Keikutsertaan seorang wisatawan berkaitan keingintahuan (curiousity), pendidikan (education), kesenangan (hoby), dan penelitian (research) tentang sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.seperti mengidentifikasi terumbu karang langsung.
3. Kelestarian lingkungan
Proyek pengembangan ekowisata harus sekaligus dapat melestarikan lingkungan, memlihara kenyamanan dan keamanan. Seperti Dengan cara setiap berkunjung ke tempat wisata yang berbasis Ecotourism di wajibkan untuk membawa tumbler dan totte bag sebagai bentuk menyadarkan sekaligus mengurangi penggunaan plastik agar tidak menjadi Marine Debris.
Seperti kata pepatah “sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui” begitu pula dengan pengembangan pariwisata sektor kelautan berbasis Ecotourism bukan hanya meningkatkan perekonomian tetapi juga menyadarkan pentingnya menjaga lingkungan salah satunya dari Marine Debris.
Tulisan Oleh: Farhan Reza Pahlevi
Ilustrasi Gambar: